Era sekuler meniscayakan berkembangnya industri yang mengedepankan kesenangan duniawi semata, seperti industri budaya populer (popular culture). Budaya populer adalah produk (budaya) suatu masyarakat yang berkembang luas dan telah menjadi suatu industri massal global, serta sangat mudah diakses oleh komunitas dunia karena didukung oleh perkembangan teknologi informasi. Bentuk produknya yang saat ini merajalela dan memberi dampak luar biasa terutama bagi generasi muda muslim seperti aneka ragam platform media sosial seperti facebook, instagram, youtube, tiktok, twitter, dll dan platform OTT (Over The Top) seperti Netflix, Disney+hotstar, Vidio, Vision+, Viu, dll dan komunikasi kultural seperti film, drama, musik, fiksi, dll.

Arus globalisasi yang berperan besar terhadap masuknya industri budaya populer terutama dari Barat ke Indonesia, tentu saja berdampak signifikan terhadap budaya masyarakat lokal yang mayoritas adalah muslim. Aspek perubahan arus nilai, pemikiran, gaya hidup, hingga praktik beragama memberikan corak karakter masyarakat muslim yang semakin liberal mengikuti corak yang disebarkan Barat yang sekuler. Terutama di kalangan generasi Z (remaja/dewasa) yang merupakan pengguna teknologi informasi terbesar yang sangat potensial menjadi pasar strategis. 

Dampak negatif yang merusak dan meluas dari industri budaya populer terhadap generasi muda muslim, menjadi perhatian luar biasa yang melatarbelakangi Departemen Media dan Dakwah Digital Institut Muslimah Negarawan untuk mengangkatnya menjadi tema riset pada tahun 2023 ini. Tujuan dari riset tersebut adalah: 1) Mengungkap penetrasi industri budaya populer di negeri muslim terutama di Indonesia, yang di fokuskan pada perkembangan platform OTT dan produk komunikasi kultural seperti film, drama, musik, fiksi dan mediasosial; 2) Mengetahui faktor apa saja yang memudahkan industri tersebut mudah diterima ke kalangan generasi muda termasuk generasi muda muslim; dan 3) Mengetahui dampak budaya populer terhadap generasi muda muslim.

Harapan dari riset ini adalah semoga dapat memberi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait terutama komunitas generasi muda muslim karenapotensinya yang luar biasa untuk menyebarkan counter budaya populer yang mengancam nilai-nilai islam. 


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *