Pesebaran LGBT secara global sudah sangat luar biasa. Tahun 2023, menurut The Human Right Campaign (HRC) terdapat 32 negara yang telah melegalkan pernikahan sesama jenis, beberapadiantaranya: Australia, Belgia, Brasil, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Belanda, AmerikaSerikat, Taiwan, dan Swiss. Hal ini tentu saja didukung oleh hegemoni Barat dengan penyebaran ide kebebasannya melalui gerakan politik, sosial dan ekonomi. Termasuk oleh industri budaya populer yang sangat masif melakukan kampanye, dukungan dan penyebaran opini.
Persebaran global yang luar biasa semakin meningkatkan dukungan dan pengikut, utamanyadi kalangan generasi muda yang mudah sekali dijejali dengan tren dan lifestyle melalui budaya populer yang berkiblat pada Barat. Dikutip dari laman Statista, sebuah survei global yang dilakukan pada 2021 di 27 negara mengungkapkan sekitar tiga persen responden menyatakan diri bahwa mereka adalah homoseksual, baik itu gay atau lesbian. Berdasarkan hasil survei, persentase responden homoseksual terbesar berasal dari Australia, Inggris Raya, Belgia, dan Belanda, antara delapan dan sembilan persen orang yang diwawancarai hanya tertarik pada jenis kelamin yang sama. Di Asia, konferensi seputar pendidikan seksual untuk anak-anak yang pertama digelar adalah Asian Sex Education Conference di Beijing tahun 2000, dan sejak saat itu pendidikan seksual termasuk homoseksualitas, mendapat banyak perhatian dan meningkatkan banyak diskusi. Hasil penelitian mengatakan 1 dari 20 kasus homoseksual terjadi pada anak-anak.
Sekalipun banyak penolakan dan diskriminasi, Riadil (2020) menemukan ada tren peningkatan penerimaan diantara kalangan muda Indonesia. Generasi muda banyak yang semakin menunjukkan sikap penerimaan dan toleransi terhadap individu LGBTQ dan menganggap mereka memiliki kebebasan untuk memilih apapun yang mereka inginkan dan mendapatkan perhatian dari institusi seperti pendidikan dan masyarakat yang lebih luas.
Masifnya persebaran LGBT di kalangan generasi muda, mendorong tim Media dan Dakwah Digital Institut Muslimah Negarawan mengangkatnya untuk publikasi singkat tahun 2023, yang difokuskan pada pola persebaran terutama melalui arus budaya populer dan dayarusaknya di tengah masyarakat. Hasil temuan ini diharapkan dapat memberi gambaran dan kesadaran betapa masif persebaran LGBT dalam iklim kapitalis sekuler saat ini dan dayarusaknya di tengah masyarakat. Temuan ini semoga mampu membuka dan menajamkan kepedulian dan kewaspadaan, tidak hanya skala individual namun juga komunal melalui gerakan politis yang terorganisir.
0 Komentar