Investasi merupakan salah satu program yang sangat ditonjolkan oleh pemerintahan Jokowi sejak menjabat pada 2014. Berbagai upaya dilakukan untuk menarik investasi masuk ke Indonesia, mulai dari membangun infrastruktur, menyederhanakan regulasi, memberi insentif pajak, bahkan membentuk Kementerian Investasi dan Lembaga Pengelola Investasi, semua dilakukan agar Indonesia dapat menarik investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah melalui BUMN konstruksi bahkan berani menambah utang agar dapat membangun infrastruktur yang diharapkan mampu menarik investasi langsung.

Upaya menarik investasi sebanyak-banyaknya dilandasi oleh teori pertumbuhan ekonomi. Perekonomian suatu negara dikatakan tumbuh ketika ada peningkatan jumlah produksi barang dan jasa. Untuk meningkatkan produksi barang dan jasa, dibutuhkan modal/investasi terutama investasi langsung dengan mendirikan suatu usaha atau pabrik yang memproduksi barang atau menyediakan jasa. Setidaknya inilah paradigma dasar yang mendasari perlunya suatu negara menggenjot investasi. Pertumbuhan ekonomi merupakan variabel makroekonomi, primadona yang dikejar oleh pemerintah dan tim ekonomi sebuah negara. Pertumbuhan ekonomi seolah menjadi parameter penentu maju tidaknya perekonomian suatu negara. Namun apakah investasi akan membawa kepada kesejahteraan masyarakat? Lalu Bagaimana pandangan Islam terkait investasi. Kami coba mengulasnya dalam laporan berikut.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *