Ada ungkapan dalam bahasa Inggris mengatakan, yesterday is a history, today is a gift (present) and future is a mistery – kemarin adalah sejarah, hari ini adalah karunia (hadiah) sementara masa depan adalah misteri. Ya saya setuju, masa depan adalah misteri dan hal ghaib bagi seorang #Muslim. Dalam kehidupan dunia, orang beriman akan mengarungi perjalanan usianya dengan penuh sabar dan syukur di masa kini, instrospektif terhadap masa lalunya, namun selalu yakin dan optimis terhadap masa depannya. Ia terus menyalakan imannya terhadap qadla dan qadar, sembari terus berikhtiar dengan tekad, azzam, doa dan cita-cita. Ya, doa kepada Allah SWT – Dzat Maha Ghaib adalah kekuatan kita menghadapi masa depan, bahkan disebutkan bahwa doa mampu mengubah takdir. Maka adalah wajar orang beriman dengan iman yang produktif akan menjelma menjadi sosok yang optimis dan visioner. Pandangannya jauh ke depan, ia melihat apa yang ia yakini, bukan meyakini apa yang ia lihat. photo_2017-08-28_14-57-57   Kehidupan dunia bagi seorang Mukmin adalah #kendaraan menuju #Akhirat, sebaik-baik tempat dan rumah kembali. Karena itu dunia pun harus kita kondisikan sebagai kendaraan yang baik dan kuat agar bisa sampai pada pelabuhan terakhir di Akhirat. Kita perlu terus memaknai setiap fase perjalanan hidup di dunia agar selalu dalam koridor takwa. Perpindahan fase usia dan bertambahnya tanggungjawab harus selalu dalam kerangka visi hidup akhirat. Ada pelajaran yang bisa kita ambil dari pelayaran panjang Nabi Nuh dengan bahteranya, dengan doanya yang diabadi   kan dalam Quran: رَّبِّ أَنزِلۡنِي مُنزَلٗا مُّبَارَكٗا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡمُنزِلِينَ “…Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat.” (Qs. Al-Mu’minun: 29)       Nabi Nuh AS berlayar dalam waktu yang sangat lama beserta seluruh umatnya yang selamat dari air bah. Kemudian saat air bah mulai surut, kapal pun menepi di suatu tempat. Karena bagi Nabi Nuh AS tempat ini masih #misteri baginya, maka kemudian ia berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar tempatnya berlabuh ini adalah tempat yang aman, baik dan diberkati. Subhanallah     Allah mengatakan dalam Surah Huud (11):48, Dikatakan kepada Nuh, “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu…” Di tanah baru itulah, pengikut Nabi Nuh kemudian hidup dengan selamat dan damai, lalu berkembang dengan jumlah yang banyak. Masya Allah Wahai Muslimah, ayo hadapi masa depanmu dengan rangkaian visi dunia akhirat disertai doa. Namun bukan hanya masa depanmu sendiri, tapi juga MASA DEPAN UMATmu… #UmatMuhammadSaw Dalam dimensi komunal kita sebagai umat Islam, kendaraan terbaik di dunia adalah kehidupan Islam dalam naungan Syari’at yang kaffah. Ya, peradaban Islam adalah masa depan kita. Sebuah peradaban yang harus kita upayakan bahkan perjuangkan dalam kehidupan dunia ini. Melanjutkan kembali kehidupan Islam yakni Khilafah, adalah masa depan terbaik di alam dunia ini menuju kehidupan akhirat nan abadi Ukhtukum Fika Komara @Muslimah_negarawan

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *