Nuansa sekuler kapitalistik pada draf Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN) 2020-20235 terasa begitu
kental. Hal ini jelas termaktub dalam visi pendidikan Indonesia 2035 yaitu “Membangun rakyat Indonesia
untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera dan berakhlak mulia
dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila”. Selain memarginalkan peran agama,
arah pendidikan tampaknya juga hanya mempertimbangkan aspek pragmatis terkait pasar dan ekonomi.
Meski Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan bahwa frasa agama yang
sempat menimbulkan polemik akan dimasukkan secara eksplisit, namun kiranya publik harus memahami
bahwa nuansa sekuler kapitalistik masih tetap ada dalam draf PJPN.
Selengkapnya dapat dibaca di:
0 Komentar