Oleh: Agu Dian Sofiyani
Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan (syubbanul yaum rijalul ghod). Itulah yang disampaikan Imam Syafi’i tentang pemuda. Ya, pemuda selalu identik dengan harapan di setiap zaman. Di tangan pemudalah harapan itu dipikulkan.
Sayang, potensi pemuda Muslim yang begitu besar berhasil dimandulkan oleh cengkraman ideologi sekularisme kapitalisme. Akhirnya tak sedikit para pemuda muslim yang pemikirannya terjebak dalam kerangkeng pola ideologi sekularisme. Jadilah para pemuda Muslim semakin jauh dari pemikiran Islam dan lemahlah mereka dalam menyelesaikan persoalan yang menimpa agama dan umatnya.
Kelemahan pemikiran mereka sangat kentara saat mencoba menyelesaikan problematika yang menimpa Muslim di Palestina. Saat Israel kembali menyerang Muslim Palestina baru-baru ini, Pemimpin Pemuda Muslim Asia Tenggara mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melakukan pertemuan darurat untuk membahas isu yang terjadi di Palestina.
Selain Organisasi tersebut mengutuk keras serangan teror oleh pasukan Israel terhadap orang Palestina di Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah, mereka Mereka juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan seluruh dunia untuk terus menekan pemerintah Israel agar menghormati hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB serta resolusi OKI untuk Israel (Republika, 10 Mei 2021).
Tak ada satupun organisasi pemuda yang tergabung dalam organisasi Pemuda Muslim Asia Tenggara yang menyerukan pemimpin negeri-negeri Islam agar mengirimkan tentaranya untuk berjihad menghadapi tentara Israel. Saking lemahnya pemikiran Islam mereka, organisasi para pemuda ini masih berharap pada PBB untuk menyelesaikan aksi teror Israel kepada Palestina.
Padahal sudah puluhan resolusi PBB tak digubris oleh Israel, namun fakta-fakta ini masih belum cukup membangkitkan pemikiran yang benar untuk menyelesaikan masalah di negeri para Nabi ini. Solusi yang diberikan masih mengikuti pola pikir orang-orang Barat yang sudah jelas tidak memihak Islam dan Kaum Muslimin.
Adapun dalam Islam, ketika ada orang-orang kafir yang menyerang negeri kaum muslimin maka langkah yang seharusnya dilakukan adalah jihad atau berperang secara fisik dengan mereka. Dalilnya adalah firman Allah dalam QS. Al Baqarah:190 dan 191:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al Baqarah:190)
“Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu.” (Al Baqarah:191)
Begitulah seharusnya solusi untuk menyelesaikan pencaplokan tanah milik kaum muslimin di Palestina oleh Israel. Tidak hanya mencukupkan memberikan bantuan makanan dan obat-obatan kepada korban yakni Muslim Palestina, namun harus memberikan sikap kepada penjajahnya yakni Israel dengan cara mengirimkan tentara Islam untuk menghadapi mereka.
Namun, pengiriman tentara Islam akan bisa dilaksanakan jika ada institusi negara yang berpihak kepada Islam dan kaum muslimin. Institusi ini tidak lain adalah Khilafah. Tanpa keberadaan khilafah maka tak akan ada mobilisasi tentara Islam untuk membebaskan bumi Palestina.
Mewujudkan Pemuda Harapan Umat
Jika saat ini para pemuda Islam menjadi lemah pemikiran Islamnya akibat bercokolnya pemikiran ideologi sekularisme, maka langkah pertama dan utama yang harus dilakukan saat ini adalah menyadarkan mereka tentang rusaknya ideologi sekularisme dan memahamkan mereka tentang ideologi Islam.
Para Pemuda Islam harus kembali memahami bahwa Islam adalah sebuah ideologi yang mengatur seluruh aspek kehidupan, yang tidak boleh dipisahkan dan dijauhkan dalam kehidupan. Syariat Islamlah yang akan menjadi obat bagi kehidupan dunia yang tengah sakit saat ini.
Di tangan kaum muslimin lah termasuk para pemudanya, kewajiban mengembalikan hak Allah dan RasulNya sebagai pembuat hukum untuk mengatur dunia. Bukan ideologi sekularisme kapitalisme yang telah menempatkan manusia yang penuh kelemahan sebagai pembuat hukum.
Semoga dengan langkah ini para pemuda Islam bisa kembali memahami identitasnya sebagai seorang muslim dan melalui perantara merekalah Islam kembali tegak dalam naungan Khilafah dan segera membebaskan bumi Palestina dari cengkraman Israel laknatullah ‘alaih.
0 Komentar