Pada tahun 2015, CEO Facebook Mark Zuckerberg bersumpah untuk membuat platform media sosial miliknya sebagai rumah yang ramah bagi umat muslim setelah anggota komunitas muslim menghadapi reaksi brutal akibat serangan kekerasan yang mengerikan di Paris. Zuckerberg memposting di Facebook, “Setelah serangan Paris dan kebencian minggu ini, saya hanya bisa membayangkan ketakutan yang dirasakan umat muslim bahwa mereka akan dianiaya karena tindakan orang lain. Sebagai pemimpin Facebook kita akan berjuang untuk melindungi hak anda, serta menciptakan kedamaian dan lingkungan yang aman untuk anda.”
Kenyataannya kelompok kebencian anti-muslim dan ujaran kebencian merajalela di Facebook berupa postingan anti-muslim, iklan, grup pribadi, dan konten lainnya. Aksi protes anti-muslim bersenjata di Amerika Serikat terjadi setelah dikoordinasikan dari laman acara Facebook.
Laporan dari tim Muslim Advocates and the Global Project Against Hate and Extremism (GPAHE) tahun 2020 yang bertajuk “Complicit Report: the human cost of facebook’s disregard for muslim life” memuat kegagalan facebook dan merincikan dampak merusak Facebook terhadap komunitas muslim dan menunjukkan bagaimana Facebook dengan sengaja mengabaikan bahaya yang ditimbulkan oleh konten anti-muslim terhadap keselamatan umat muslim di 9 negara. Infografis berikut antara lain memuat linimasa kejadian yang menimpa komunitas muslim di AS. Komitmen facebook nyatanya tidak berjalan ketika berhadapan dengan aksi kekerasan yang menyasar komunitas muslim di berbagai negara.



0 Komentar