Saat ini umat Islam dikepung oleh masifnya industri budaya populer, termasuk industri hiburan yang berkiblat pada Barat. Industri hiburan Barat melahirkan kultur pemujaan terhadap kesenangan dan syahwat dunia. Menjadi sebuah kewajaran karena berangkat dari konsep sekuler, pemisahan agama dari kehidupan. Industri yang semakin berkembang karena sekedar mengejar keuntungan ekonomi semata, tak peduli dampak kerusakan yang terjadi, yang bahkan semakin meluas. Memanfaatkan generasi yang mudah candu akan kesenangan sebagai pasar dan bahkan memanfaatkan manusia, termasuk para perempuan, sebagai komoditas atau produk hiburan yang dapat ’dijual’ mengikuti kepentingan dan selera pasar. Jelas konsep tersebut akan sangat berdampak padakerusakan kehidupan. Melahirkan generasi yang lemah fisik dan mental, rusak raga dan jiwa, yang tidak bisa diharapkan menjadi agen perubah karena sudah banyak terlena oleh kesenangan dunia.

Beberapa dampak yang terjadi antara lain potensi merebaknya penyakit ain yang diungkap dalam beberapa hadist, fenomena urban sufisme di perkotaan sebagai reaksi atas tekanan hidup perkotaan namun tidak ingin terjebak pada kehidupan hedon ala hiburan sekuler, serta terseretnya generasi muslim sebagai pelaku dan korban arus industri hiburan sekuler.

Sebagai kelanjutan riset seputar industri budaya populer, Departemen Media dan Dakwah Digital Institut Muslimah Negarawan, mengangkat konsep Islam seputar dampak industri budaya populer agar tidak terjebak pada konsep sekuler yangmenjadi asas berkembangnya budaya populer hari ini. Konsep Islam tersebut penting untuk dipahami dan menjadi konsep yang melekat dalam kehidupan umat Islam. Penting pula untuk selanjutnya diperjuangkan agar bisa diterapkan kembali, demi kebaikan peradaban umat manusia. Karena kerusakan peradaban akan menjadi ancaman ketika industri berbasis nafsu duniawi menjadi penopangnya. Kerusakan fisik, mental, kemaksiatan, kekerasan, penyimpangan akan semakin merajalela dan menyasar siapa saja, termasuk generasi muslim hari ini.

Selengkapnya dapat diunduh pada dokumen di bawah:


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *