Dalam infografis tersebut nampak adanya ketimpangan ekonomi dilihat dari sisi pengeluaran dan kendaraan yang dimiliki.

Dari survey kami ke wilayah Citra Grand City Palembang, Bintaro Tangerang Selatan, dan Kota Baru Parahyangan Bandung Barat, nampak adanya perbedaan mencolok besaran pengeluaran penduduk yang tinggal di pemukiman elit dan kampung sekitar. Penduduk kampung sekitar sebanyak 45% pengeluarannya sekitar 5 jutaan, sedangkan penduduk pemukiman elit 45% memiliki pengeluaran 10 jutaan, masing 11% dengan pengeluaran 20 jutaan dan 30 jutaan, dan 33% dengan pengeluaran 5 jutaan yg juga merupakan pengeluaran terendah dari sisi nominal. Jika dibandingkan dengan pengeluaran penduduk kampung, 5-6 jutaan merupakan pengeluaran terbesar dari sisi jumlah maupun nominalnya. Penduduk kampung sekitar sebanyak 22% dengan pengeluaran 3 jutaan, dan masing-masing 11% dengan pengeluaran 6 jutaan, 1,5 jutaan, dan 2 jutaan.

Ketimpangan ekonomi juga terlihat dari kendaraan yang dimiliki. Penduduk kampung sekitar sebagian besar yaitu sebanyak 56% memiliki 1 motor. Sebanyak 33% tidak memiliki kendaraan, dan masing-masing 11% memiliki 2 motor dan 3 motor.

Adapun penduduk kawasan elit sebanyak 40% memiliki 1 mobil dan 1 motor. Masing-masing 20% memiliki 1 mobil dan 2 mobil. Lalu masing-masing 10% memiliki 2 mobil 1 motor, dan 3 mobil.

Untuk laporan lengkap dapat diunduh https://imune.id/kertas-posisi-kebijakan-neoliberal-menyebabkan-ketimpangan-pemukiman-di-perkotaan/


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *